Kesimpulan: Orang Kaya Raya Belum Tentu Cucunya Tajir
jpnn.com, JAKARTA - Global Wealth Report menyebut, jumlah orang kaya di Indonesia pada 2017 mencapai 111 ribu orang. Mereka itu orang yang memiliki aset di atas USD 1 juta atau sekitar Rp 14,9 miliar. Angka itu naik daripada tahun sebelumnya yang 105 ribu orang dan 98 ribu orang pada 2015.
’’Seiring perbaikan ekonomi dan bisnis, pada 2022 jumlah orang kaya di Indonesia diperkirakan 180 ribu orang. Populasinya sedikit, tapi jumlah kekayaannya besar,” ujar Presiden Direktur dan CEO Manulife Indonesia Jonathan Hekster saat launching Manulife Prime Assurance di Plaza Senayan, Jakarta, Rabu (19/9).
Kekayaan tersebut mayoritas diperoleh dari hasil usaha keluarga. Sayangnya, kebanyakan generasi pertama tidak berhasil mewariskan usaha keluarganya kepada generasi penerus.
”Faktanya, berdasar riset, hanya 3 persen usaha keluarga yang dijalankan generasi ketiga. Artinya, kemapanan tidak terwariskan dengan baik. Orang kaya belum tentu cucunya kaya,” katanya.
Meski populasi orang kaya sedikit, mereka menjadi pasar yang potensial bagi berbagai sektor usaha, termasuk asuransi. Sebab, dari total kekayaan mereka, hanya 12 persen yang sudah dialokasikan untuk asuransi. ”Padahal, orang berduit belum tentu bebas dari masalah keuangan,” ungkap Chief Agency Officer Manulife Indonesia Jeffrey Kie.
Kondisi itulah yang memacu Manulife Indonesia menghadirkan Manulife Prime Assurance (MPA), produk proteksi premium untuk individu high net-worth (HNW). Jeffry menyatakan, banyak pebisnis sukses yang belum mengerti cara mengelola keuangan.
”Misalnya, sukses di bisnis ekspor-impor belum tentu mereka tahu tentang produk perbankan atau asuransi. Masing-masing punya keahlian,” ucapnya. (wir/c20/oki)