Kesultanan Pasrah kalau Rakyat Jogja Marah
Unjuk Rasa Bagi-bagi Bambu RuncingSabtu, 04 Desember 2010 – 05:31 WIB
"Atau, yang lebih mengkhawatirkan, sepakat memisahkan diri dari republik dengan mengusung kembalinya Nagari Nayogyakarto, kita semua tidak ingin ini semua sampai terjadi," imbuhnya.
Namun, jika kekhawatiran itu benar terjadi, bagaimana posisi kesultanan? "Ya, mau bagaimana lagi, tidak mungkin kan kami (kesultanan, Red) memisahkan diri dengan masyarakat dan rakyat," tegas Joyokusumo. Sebab, lanjut dia, dari awal berdiri, kesultanan merupakan representasi kehendak rakyat.
Sementara itu, kemarin, aksi demonstrasi kelompok masyarakat di Jogja kembali dilakukan. Massa dari Gerakan Rakyat Mataram melakukan aksi pembagian bambu runcing, di depan Gedung Agung (istana kepresidenan), Yogyakarta. Intinya, massa menuntut keistimewaan DIJ tidak diutak-atik. "Kami cinta perdamaian, tapi kami lebih cinta keistimewaan," seru salah seorang wakil pendemo. (dyn)