Ketahuan Memata-matai, China Berharap Inggris Tak Batalkan Kerja Sama
jpnn.com, NEW DELHI - Perdana Menteri China Li Qiang bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, Minggu, di sela-sela KTT G20 di ibu kota India, New Delhi, untuk meminta Inggris agar dapat melanjutkan "kerja sama pragmatis" dengan China.
China bersedia memperdalam kerja sama bilateral di sektor-sektor seperti perdagangan, investasi, pembangunan ramah lingkungan, dan teknologi untuk mendukung dan meningkatkan pembangunan berkelanjutan global, kata Li yang mewakili Presiden China XI Jinping di KTT kepada Sunak, seperti dikutip media resmi China.
Li mengatakan bahwa China dan Inggris harus menentang pencampuran kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan politik dan keamanan, mempromosikan ekonomi terbuka dan menjunjung sistem perdagangan multilateral yang sesuai dengan prinsip-prinsip dari Organisasi Perdagangan Dunia.
Kantor Perdana Menteri Inggris tidak langsung mengeluarkan pernyataan mengenai pertemuan tersebut, tetapi PA Media, kantor berita nasional Inggris, mengatakan bahwa Sunak menyampaikan kekhawatirannya kepada Li tentang "campur tangan China dalam demokrasi parlementer Inggris."
Kekhawatiran itu disampaikan Sunak ke Li beberapa jam setelah muncul berita tentang penangkapan dua pria di Inggris dalam kasus dugaan spionase untuk China.
Li juga bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Sabtu (9/9), dan mengatakan bahwa perkembangan China adalah sebuah kesempatan dan buka risiko untuk Eropa, dan kedua pihak harus memperdalam kerja sama mereka.
China selalu menjadi teman dan mitra yang dapat diandalkan untuk Eropa, ujar Li dalam pertemuan tersebut.
Pertemuan tatap muka lainnya pada Minggu juga termasuk Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina bertemu dengan Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, yang juga bertatap muka dengan Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva.