Ketahui 6 Komplikasi Oplas yang Dilakukan Ratna Sarumpaet
jpnn.com - Aktivis Ratna Sarumpaet heboh menjadi buah bibir lantaran menjalani operasi plastik berupa sedot lemak pada wajah. Pasalnya, Ratna melakukan operasi plastik saat usianya menginjak 70 tahun.
Tindakan operasi plastik yang populer dilakukan pada lansia di atas 65 tahun adalah facelift, operasi kelopak mata, dan sedot lemak. Sebelum melakukan operasi plastik, ada sejumlah hal yang perlu Anda persiapkan.
Salah satunya membekali diri dengan informasi-informasi seputar operasi plastik, termasuk komplikasi yang paling umum terjadi. Berikut ini adalah komplikasi operasi plastik yang bisa terjadi pada lansia:
1.Pembengkakan dan hematoma
Hematoma merupakan penumpukan darah di bawah kulit yang diakibatkan adanya pembuluh darah di bawah kulit yang pecah. Kondisi ini juga ditandai dengan memar yang disertai nyeri. Sebenarnya hematoma tidak hanya dapat terjadi di kulit, tetapi juga di lapisan otak atau di organ dalam tubuh, seperti paru, hati, dsb.
Hematoma sebetulnya merupakan risiko hampir semua tindakan operasi (tidak hanya operasi plastik). Hematoma merupakan salah komplikasi yang paling umum setelah facelift, sehingga wajah pasien sering kali tampak lebam dan bengkak.
2.Kerusakan saraf
Kerusakan saraf yang ditandai dengan kelemahan atau kesemutan merupakan salah satu komplikasi paling umum usai operasi plastik. Meski begitu, pada tindakan operasi lain juga bisa berpotensi menyebabkan kerusakan saraf. Kebanyakan wanita mengalami penurunan sensitivitas setelah operasi implan payudara, bahkan 15% di antaranya mengalami kehilangan sensitivitas permanen pada area puting payudara setelah pemasangan implan.