Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ketahui Penyebab Kanker Otak seperti yang Diderita Agung Hercules

Selasa, 18 Juni 2019 – 05:07 WIB
Ketahui Penyebab Kanker Otak seperti yang Diderita Agung Hercules - JPNN.COM
Agung Hercules (depan) dijenguk Isa Bajaj dan Sinyorita. Foto: Instagram/isa_bajaj

jpnn.com, JAKARTA - Agung Hercules kini dikabarkan tengah menderita kanker otak. Tepatnya glioblastoma stadium IV. Apakah penyebab kanker otak seperti yang dialami artis berusia 51 tahun ini?

Glioblastoma adalah tumor otak stadium lanjut yang bersifat agresif dan ganas, keganasan ini berasal dari sel glia pada otak. Sel tersebut turut membantu kerja dari sel saraf.

Kanker otak jenis glioblastoma, seperti yang diderita Agung Hercules, umumnya berlokasi pada bagian mana pun di otak, namun jarang menyebar hingga keluar otak. Sering kali, kondisi ini ditemukan pada orang berusia 45 hingga 70 tahun, namun jarang terjadi pada anak-anak.

Penyebab kanker otak

Setiap sel tubuh manusia mengandung DNA, yang salah satu fungsinya adalah mengatur bagaimana sel tubuh berkembang serta berfungsi. DNA akan membentuk gen yang turut menentukan fungsi sel tubuh Anda.

Beberapa gen dalam tubuh manusia akan membantu pengaturan pertumbuhan dan pembelahan sel, misalnya saja onkogen (berfungsi membantu sel tumbuh, membelah, serta hidup) dan gen penekan tumor/tumor suppressor genes (berfungsi menjaga pembelahan sel tetap terkontrol dan memastikan sel mati sesuai pada waktunya).

Secara umum, kanker disebabkan kelainan DNA yang menyebabkan onkogen menjadi aktif atau gen penekan tumor tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, pertumbuhan sel menjadi tidak terkontrol dan ganas.

Secara khusus, penyebab kanker otak belum dipahami dengan baik. Namun, diketahui beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker otak.

Kanker otak jenis glioblastoma, seperti yang diderita Agung Hercules, umumnya berlokasi pada bagian mana pun di otak, namun jarang menyebar hingga keluar otak.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News