Ketahuilah, Hidrografi Penting Dalam Mewujudkan Poros Maritim Dunia
jpnn.com, SAMARINDA - Visi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia tidak akan berjalan sempurna tanpa adanya hidrografi. Semua pembangunan kelautan mulai dari pariwisata, perikanan, coastal development seperti pembangunan pelabuhan, energi dan mineral memerlukan data hidrografi yang akurat, tepercaya dan modern.
Tanpa data dan informasi hidrografi, tidak mungkin pembangunan kelautan dapat berjalan dengan maksimal.
Demikian disampaikan Kepala Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Kapushidrosal) Laksamana Muda TNI Dr. Harjo Susmoro saat memberi kuliah umum di hadapan Civitas Akademika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program Studi Geografi Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, kemarin.
BACA JUGA: Bea Cukai Tanjung Emas Dukung Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia
FKIP Unmul mengundang Kapushidrosal untuk memberikan wawasan kepada segenap civitas akademika serta guru-guru lulusan Prodi Geografi FKIP tentang peran geografi dalam menyajikan data dan informasi hidro-oseanografi dalam menyongsong poros maritim dunia. Kuliah umum dilaksanakan di Balairung Fakultas Pertanian Unmul, dan dihadiri segenap Civitas Akademika FKIP. Kegiatan tersebut diawali dengan aambutan Wakil Rektor Bidang Akademik Profesor Dr. Mustopo Agung Sarjono.
Menurut Kapushidrosal, perairan Indonesia merupakan perairan yang sangat strategis karena sebagai Sea Line of Communication (SLOC) dan Sea Lane of Oil Trade (SLOT) bagi kapal-kapal yang berlayar mengingat posisi Indonesia berada pada persilangan dua samudera dan dua benua.
“Lebih dari 90 persen perdagangan dunia dilaksanakan melalui laut, 40 persen melalui perairan Indonesia. Oleh sebab itu, dibutuhkan data dan informasi hidro-oseanografi yang akurat, terpercaya dan mutakhir berupa Peta Laut Indonesia dan publikasi nautika termutakhir yang dapat memberikan jaminan keselamatan bagi-kapal-kapal yang berlayar di perairan Indonesia,” katanya.
Selain itu, hidrografi juga memberikan kontribusi yang besar dalam pembangunan kelautan, seperti pengembangan / pembangunan pulau-pulau kecil, Pengembangan pariwisata bahari, pembuatan peta tematik area konservasi laut, Zonasi laut, data untuk analisa pertahanan laut nasional, serta pembangunan pelabuhan, alur pelabuhan, ALKI dan alur strategis untuk Tol laut dalam rangka mewujudkan Poros Maritim Dunia.