Ketika Dua Superhero Beda Negara Curhat
jpnn.com - Dua superhero bertemu pada hari terakhir Popcon Asia 2017 kemarin (6/8). Mereka adalah Yuma Ishigaki, pemeran Gavan dalam Space Sheriff Gavan: The Movie, serta Adhitya Alkatiri, tokoh di balik Satria Garuda Azazel dalam serial dan film tokusatsu Bima Satria Garuda. Mereka mengobrol seru tentang suka duka menjadi pahlawan super.
Yuma berbagi cerita, industri tokusatsu di Jepang begitu masif. Meski berkarir di dunia hiburan sejak 2003, dia mengaku makin dikenal setelah menjadi Gavan.
’’Saya memerankan Gavan Type G di usia 30 tahun. Film itu ditayangkan di Jepang dalam skala besar dan saya terkenal berkat tokusatsu,’’ ungkap aktor 34 tahun tersebut.
Sementara itu, Adit –sapaan Adhitya Alkatiri– menggunakan perannya sebagai Reza untuk menjadi batu loncatan agar makin dikenal orang, terutama anak-anak.
Dia bangga bisa menjadi superhero. Dia begitu mencintai karakter Reza hingga sulit melepaskannya ketika tidak sedang berakting. Dia ingin orang melihat dirinya sebagai Reza.
’’Sampai kalau ketemu anak-anak di mal, mereka suka manggil Reza, terus minta saya berubah (jadi tokusatsu),’’ ucap Adit, lantas tertawa.
Tiba-tiba Yuma menyahut. ’’Ah iya. Saya juga pernah merasakan hal seperti itu. Anak-anak kecil, khususnya, suka sekali memanggil saya dengan panggilan di film,’’ ucap pria yang juga membintangi Kamen Raida × Supa Sentai × Uchu Keiji Supa Hiro Taisen Zetto (2013) tersebut.
Yuma mengungkapkan, ini kali pertama dirinya berkunjung ke Indonesia dan sangat terkesan. Dari Adit, dia juga mendengar bahwa negeri ini memiliki beberapa jenis olahraga bela diri yang bagus.