Ketika Itu Habibie Menangis
jpnn.com - SEMANGAT B.J.Habibie tak pernah kendur. Berbicaralah, lalu tataplah matanya. Maka, siapa pun akan mendapati kobaran api semangat yang menyala-nyala. Cinta ilahiah menjadikan dia sosok yang tetap menikmati hidup meski sudah berusia 80 tahun dan lebih dari 6 tahun tanpa pendamping.
”Ini bukan ulang tahun ke-80 bagi saya,” kata Habibie dengan mimik serius. ”Ini adalah ulang tahun ke-90 minus 10,” tegasnya.
Dua kali mengikuti ziarah ke pusara Ainun plus buka puasa di Wisma Habibie-Ainun, Jawa Pos bisa merasakan betapa antusiasnya presiden ketiga RI itu menjalani hidup. Padahal, di rumah dia praktis sendiri.
Dua anaknya, Ilham Akbar dan Thareq Kemal, sudah berkeluarga dan tinggal di rumah sendiri. Staf bernama Sigit dan Rubiyanto serta personel Paspampres menjadi teman Habibie sehari-hari.
Habibie menegaskan bahwa dirinya tengah menikmati momen cinta ilahiah. Kadang dia merasakan bisa berkomunikasi dengan Ainun yang tengah berada di alam lain. ”Itu membuat saya tidak pernah merasa kesepian, karena Ainun adalah dalam diri saya,” ucapnya.
Kondisi itu pula yang membuat Habibie masih bersemangat menjalani aktivitas sehari-hari. Dia masih sering menjadi dosen tamu ataupun pembicara. Bahkan, untuk urusan olahraga, dia masih sangat rajin.
”Saya maunya renang nonstop selama dua jam. Namun, karena dokter hanya membatasi 45, ya bagaimana lagi,” ungkapnya. ”Paspampres ada yang kaget saya kuat renang selama itu,” imbuhnya.
Di rumah, Habibie sebisanya juga tidak mau merepotkan para pembantu. Misalnya, saat hendak mengambil makanan. Saat Paspampres akan membawakan nasi dan lauk kepadanya, sosok murah senyum itu menolak.