Ketika Paus Tur ke Negara Paling Berbahaya buat Imam Katolik
jpnn.com - PAUS Fransiskus bakal mengunjungi Meskiko, Jumat atau Sabtu (13/2) WIB. Banyak perdebatan muncul dengan adanya tur Pope Francis ke negara di Amerika Latin ini.
Salah satu pertentangan yang menguat adalah, fakta bahwa Pope akan mendarat di negara yang dicap paling berbahaya di Amerika, buat para imam Katolik. Ya, puluhan imam tewas dalam dekade terakhir.
Perang antargeng, khususnya terkait narkoba, yang telah menewaskan puluhan ribu orang dalam 10 tahun terakhir juga telah merenggut nyawa sedikitnya 36 imam yang memang secara nyata menjadi target organisasi kriminal.
Dari data Katolik Multimedia Center yang dikutip AFP, Jumat (12/2), korban terbaru adalah Bapa Erasmo Pliego de Jesus, yang dibakar tubuhnya, dan ditemukan pada bulan November di Puebla.
Pada bulan April, Pastor Francisco Javier Gutierrez ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di Guanajuato. Pada tahun 2012, ini yang cukup heboh, Alejandro Solalinde, seorang imam yang terkenal pembelaannya terhadap nasib migran di tempat penampungan di bagian selatan negara bagian Oaxaca, harus melarikan diri Mexico pada tahun 2012 setelah menerima ancaman kematian.
"Kami akan membunuh Anda," bunyi salah satu pesan yang diterima Solalinde.
"Mereka bahkan punya harga atas kepala saya. Mereka menawarkan $ 400.000 (sekitar Rp 5,3 miliar) untuk nyawa saya," ujar imam berusia 70 tahun itu.
Kini, Solalinde selalu diawasi oleh empat pengawal siang dan malam sementara polisi menjaga tempat tinggalnya. Selain 36 imam dibunuh sejak tahun 2005, dua lagi telah menghilang, bergabung dengan daftar mengerikan dari 26.000 orang hilang di seluruh negeri.