Ketika Warga Indonesia Antre Tiket Piala AFF di KBRI Kuala Lumpur
Aisha Gemas kepada Irfan Bachdim, Mahasiswa Relakan Uang JajanJumat, 24 Desember 2010 – 12:31 WIB
Dua pekerja proyek itu adalah Kholidin, 40, asal Mojokerto, dan Miftakhul, 34, asal Lamongan. Mereka adalah TKI yang mengerjakan sebuah bangunan di Kuala Lumpur.
"Kami sengaja datang pagi-pagi dengan pakaian seperti ini agar cepat dapat tiket. Begitu tiket di tangan, kami langsung kerja," kata Kholidin, diiyakan oleh Miftakhul.
Kebetulan, mereka mendapatkan garapan proyek pembangunan gedung yang tak jauh dari KBRI. Dengan mruput antre di depan loket penjualan, mereka berharap bisa tetap bekerja seperti sediakala.
Pagi itu, Kholidin membeli lima tiket, sedangkan Miftakhul membayar empat tiket. "Itu titipan teman-teman. Daripada mereka ikut antre semua di sini, lebih baik kami yang membelikan tiket. Tidak enak dengan mandor di tempat kerja kalau semua tidak terlihat di tempat proyek," ungkap Miftakhul.