Ketua Banggar Sudutkan Sekjen
Kamis, 19 Januari 2012 – 17:37 WIB
"Kami pimpinan hanya menyampaikan beberapa point. Yang pertama, kami tidak mau warna ruang sidang itu tendensius kepada salah satu partai politik. Warna itu harus netral. Kedua kami minta penerangannya harus lebih baik. Karena penerangan ruang rapat Banggar sekarang ini sudah tidak memenuhi syarat. Karena kalau kami bekerja sampai malam, susah buat kami melihat angka yang ditampilkan pemerintah," katanya.
Mekeng melangatan, Pimpinan Banggar juga meminta warna cerah untuk tembok ruangan. Banggar kata Mekeng, tidak ingin ada warna yang gelap apalagi yang tendensius kepada salah satu parpol. "Itu pesan yang kami sampaikan. Kami tidak memikirkan bahwa mejanya harus import, kursi harus import. Itu bukan domain kami. Kami hanya, minta alat, minta sarana. Bahwa itu dibeli darimana Sekjen yang mempunyai wewenang menentukan itu. Bukan Banggar. Banggar bekerja, sesuai dengan UU keuangan negara dan MD3. Tidak bisa banggar mencampuri urusan Sekjen. Tidak bisa banggar mencampuri urusan BURT. Semua sudah mempunyai tugas masing-masing," katanya.
Dia juga membantah tudingan yang menyatakan pernah menekan Sekjen. "Jadi saya mau klarifikasi berita yang selama ini simpang siur. Jadi, tidak ada pertemuan apapun, tidak ada saya menekan-nekan. Buat apa saya menekan-nekan, ini bukan rumah pribadi saya, ini bukan kantor pribadi saya. Ini rumah negara, milik negara. Standarnya pun ada di Sekjen. Kesekjenan mempunyai itu dan mereka berhak menentukan itu," ungkapnya.