Ketua DPD RI Minta Pemkab Sidoarjo Bantu Kampung Jajanan
Saat itu, pengusaha jajanan di Desa Kedung Sumur bisa memproduksi rata-rata 1.300 sampai 2.000 kue setiap harinya.
LaNyalla pun mengimbau Pemkab Sidoarjo memberi bantuan promosi dan pemasaran Kampung Jajanan.
Selain itu, Dinas Koperasi dan UMKM diharapkan bisa menginisiasi program pendampingan melalui pelatihan-pelatihan kepada para pelaku usaha pembuat kue.
“Pemkab harus bisa mempermudah akses penjual kue di Kampung Jajanan. Hubungkan dengan pihak-pihak sponsor, termasuk dengan konsumen berskala besar. Ini sangat diperlukan warga, apalagi karena pandemi omzet mereka semakin menurun," papar LaNyalla.
Ketua Dewan Kehormatan Kadin Jawa Timur ini juga meminta Pemkab membuat program pelestarian jajanan tradisional, khususnya kepada generasi milenial. Karena generasi awal pelaku usaha di Kampung Jajanan mulai mengeluhkan kehabisan penerus.
“Langkah-langkah warga Desa Kedung Sumur dalam melestarikan produksi jajanan tradisional perlu diberikan apresiasi dan dibantu agar eksistensinya tetap ada di tengah-tengah masyarakat. Tetapi kondisinya saat ini anak-anak muda di desa setempat enggan meneruskan usaha orangtuanya. Ini harus jadi perhatian pemda," sebutnya.
Untuk itu, LaNyalla mengajak generasi muda di Sidoarjo agar tergerak untuk melestarikan perkembangan jajanan tradisional. Sebab bisnis kuliner semakin berkembang pesat di era saat ini.
“Perlu ada upaya untuk melestarikan jajanan tradisional kepada generasi milenial. Karena tren masa depan, kuliner jajanan tradisional merupakan daya tarik tersendiri, contohnya jajanan tradisional yang digemari kalangan menengah ke atas adalah jajanan Surabi Bandung. Ini bisa jadi kesempatan agar jajanan khas Sidoarjo dikenal dan jadi andalan," terang LaNyalla.