Ketua DPD RI Siap Perjuangkan Eksistensi Raja dan Sultan di Nusantara
Kunjungan Kerja ke Kesultanan Sumenepjpnn.com, SUMENEP - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmd Mattalitti menyatakan akan terus mendorong lahirnya Kongres Budaya Nasional. Kegiatan itu dimaksudkan untuk pelestarian warisan dan budaya nusantara. Kongres tersebut diharapkan melibatkan raja dan sultan se-nusantara.
LaNyalla menyampaikan itu saat melakukan kunjungan kerja ke Kesultanan Sumenep, Madura, Jawa Timur, Senin (19/4). Menurut dia, upaya melestarikan warisan dan budaya nasional tidak main-main.
Senator asal Jatim itu menyatakan DPD RI telah mengirim surat secara resmi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar pemerintah menetapkan hari kebudayaan dan kearifan lokal masuk sebagai hari nasional dalam kalender resmi Indonesia.
"Bagi kami, pelestarian warisan nusantara dan budaya luhur nusantara sangat diperlukan sebagai bagian dari ciri dan karakter bangsa Indonesia, sekaligus sebagai filter bagi masuknya pengaruh negatif dari konsekuensi globalisasi tanpa batas yang terjadi saat dan di masa mendatang," katanya.
Ketua Dewan Kehormatan Kadin Jatim ini mengatakan hal itu juga yang menginspirasi rencana menggelar Kongres Budaya Nasional. Dalam kongres tersebut, katanya, seluruh raja dan sultan se-nusantara akan dihadirkan.
“Supaya eksistensi dan keberadaan kerajaan dan kesultanan di Indonesia makin mendapat perhatian dari pemerintah pusat dan daerah,” paparnya.
Dia berharap agenda tersebut dapat berjalan dengan baik, serta menghasilkan beberapa rekomendasi demi penguatan Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia di tengah percaturan global dan era dunia tanpa batas.
LaNyalla mengatakan Indonesia telah memiliki undang-undang tentang kebudayaan, seperti UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
"Hanya saja, dalam beberapa kunjungan kerja saya ke beberapa kesultanan dan kerajaan di nusantara, masih banyak harapan yang disampaikan oleh kerajaan dan kesultanan nusantara, tentang perlunya perhatian yang lebih dari pemerintah pusat terhadap eksistensi kerajaan dan kesultanan yang ada di nusantara," ujarnya.