Ketua DPR Batalkan Raker Komisi IX dengan Menkes
jpnn.com - JAKARTA - Rapat kerja (Raker) Komisi IX DPR dengan Menteri Kesehatan (Menkes) Endang Rahayu Sedyaningsih, yang semestinya berlangsung Rabu (28/10), akhirnya batal. Pembatalan raker tersebut dilakukan oleh Ketua DPR Marzuki Alie, dengan alasan mekanismenya belum benar.
"Raker tersebut belum bisa dilangsungkan, karena pemanggilan seorang menteri ke DPR harus melewati sistem yang jelas dan tidak boleh asal panggil. Apalagi jika tujuannya hanya untuk memojokkan menteri," kata Marzuki Alie, di DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (28/10).
Kalau memanggil menteri ke DPR, lanjut Marzuki lagi, harus jelas alasan dan tujuan pemanggilannya. "Kita ini bekerja harus dengan sistem. Jangan panggil sana-sini, menghujat menteri. Ini kan lembaga DPR," ujarnya.
Komisi IX, kata Marzuki pula, harus membuat rencana yang matang dulu sebelum memanggil Menkes. "Di lembaga ini, semua kerja dengan baik. Tidak main tabrak sana, tabrak sini. Saya tidak mau begitu, karena kita membawa amanat rakyat dan semua harus terukur," paparnya.
Menurut Marzuki lagi, bila sudah jelas keperluannya, baru boleh memanggil mitra kerjanya. "Saya tidak melarang. Silakan mereka susun legislasi. Kita mau koordinasikan, dan harus punya rencana terukur lima tahun ke depan," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Komisi IX DPR Ribka Tjiptaning, membantah tudingan Ketua DPR yang menyebut kalau Raker dengan Menkes tersebut tidak memenuhi prosedur pemanggilan. "Sebelumnya, agenda Raker sudah mendapat persetujuan Wakil Ketua DPR Marwoto Mitrohardjono," katanya.
Dia pun menilai Marzuki Alie telah bersikap arogan dengan membatalkan raker tersebut. Apalagi, pembatalan raker ini tidak mengikutsertakan pimpinan dewan yang lain. "Itu arogan sekali. Kenapa mesti harus Ketua DPR ikut campur?" tanya Ribka.
Selain itu, politikus dari Fraksi PDI-P ini juga menyebutkan bahwa alasan Menkes tidak bisa menghadiri Raker sangat aneh. "Dalam surat yang dikirimkan Departemen Kesehatan, Menkes tidak bisa hadir karena ada rapat internal guna membahas program 100 hari kerja. Kenyataannya, hari ini Menkes malah mengunjungi pameran rumah sakit swasta. Ini kan pelecehan terhadap Komisi IX," ungkapnya.