Ketua FSPM: PDIP tak Punya Kewenangan Menguji Berita
”Saya rasa kita tidak perlu meminta Dewan Pers turun tangan. Saya yakin hubungan baik PDIP dengan Radar Bogor sejauh ini bisa menyelesaikan masalah ini dengan cepat,” tuturnya (Jawa Pos, 2/6).
Dalam dialog sampai pukul setengah lima sore kemarin itu juga dihadiri Staf Khusus Wakil Presiden M. Alwi Hamu, CEO Radar Bogor Grup Hazairin Sitepu, dan sejumlah pimpinan Radar Bogor. Kapolsek Bogor Barat Kompol Pahyuniati juga hadir di ruang pertemuan.
Redaksi menganggap bahwa fakta berupa data besaran gaji/penghasilan dan kata ”ongkang-ongkang kaki” adalah fakta jurnalistik. Besaran penghasilan termuat dalam Perpres 42 Tahun 2018. Sementara itu, kata ”ongkang-ongkang kaki” dikutip dari ucapan Amien Rais yang juga telah dimuat banyak media.
Pemimpin Redaksi Radar Bogor Tegar Bagja Anugrah mengatakan, ”Bila foto Ibu Megawati yang lebih menonjol dalam infografis itu dianggap tendensius oleh PDIP, saya minta maaf ke Bu Mega.”
Terkait protes para kader PDIP terhadap tampilan infografis Megawati, sekali lagi Tegar menegaskan bahwa jajaran redaksi sama sekali tidak memiliki maksud negatif dalam mempresentasikannya.
Sementara itu, Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan, pihaknya meminta jajaran PDIP Kota bogor untuk menahan diri dan tidak melakukan aksi-aksi yang di luar ketentuan. “Konsistensi Ketum selama ini selalu mengambil jalur hukum,” ujarnya. Disinggung kapan upaya sengketa akan diajukan ke dewan pers, dia belum bisa memastikan.
Terkait aksi penggerudukan yang sudah terjadi dua kali di Bogor, Hendrawan menyebut hal itu sebagai aksi spontanitas. “Bila ada letupan itu karena judul & gambarnya sangat menistakan, intimidatif, yang mudah menimbulkan salah paham di akar rumput,” ujarnya berkilah. (far/tyo/ttg)