Ketua Geng Motor yang Tikam Tentara Itu Punya Banyak Sejarah Catatan Kriminal
jpnn.com - LUBUKBAJA - Ibrahim alias Dewa ketua geng motor ganas nekat sadis (Ganesa) masih menjalani pemeriksaan di Polresta Barelang. Ternyata Pria 26 tahun itu memiliki sejarah catatan kriminal yang cukup banyak.
Tapi ia ditangkap Satreskrim Polresta Barelang di Bukit Senyum, Batam, Kepri, Jumat (19/6), karena menusuk anggota TNI AD di kawasan Jodoh Square belakang bank BCA, Jodoh, Minggu (22/3) lalu.
Seperti dikutip dari Batam Pos (Grup JPNN), hasil pemeriksaan polisi menguak bahwa pria yang sudah lama menjadi buronan polisi itu, kerap melakukan aksi begal, jambret, ranmor dan sejumlah aksi kriminal tawuran lain sebelum di tangkap polisi.
"Kalau begal sudah dilakukannya sejak dia menjadi ketua geng motor Ganesa," ujar sumber penyidik di Mapolresta Barelang.
Begitu juga kasus ranmor, beberapa laporan kehilangan motor masih didalami karena terindikasi Dewa sebagai pelakunya. "Ada beberapa laporan di Polsek Lubukbaja, tapi masih kami cocokan dulu," ujar penyidik itu lagi.
Untuk kasus tawuran dan penikaman yang terkuak sementara adalah kasus penikaman di belakang bank BCA Jodoh dengan korban adalah anggota TNI. Namun demikian polisi masih terus mendalami kasusnya yang lain.
Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol Yoga Buanadipta Ilafi tak menampik jika Dewa memang memiliki sejumlah catatan kasus kriminal. "Iya banyak catataan kasus kriminalnya mulai dari begal, ranmor dan tawuran. Kita lagi dalami untuk cocokan dengan laporan-laporan yang ada," kata Yoga.
Seperti yang diketahui, tahun 2014 lalu, Dewa juga menjadi buronan polisi Lubukbaja terkait sejumlah kasus kriminal jalanan mulai dari jambret, begal hingga pembunuhan di jalan raya Tiban. Dewa yang memimpin kelompok geng motor Ganesa memiliki sejumlah anggota yang tergolong bengis dan nekat.
Geng motor ini pernah memakan korban yakni seorang siswi SMK yang dirampok hingga tewas di kawasan Lubukbaja tahun 2014 lalu. Atas kejadian itu polisi sudah menangkap dua pelaku anak dibawa umur yang tak lain adalah anggota kelompoknya Dewa. (eja/ray)