Ketua Golkar NTT: Informasi Pencalonan Laka Lena Pembohongan Publik
jpnn.com, KUPANG - Ketua DPD I Golkar NTT, Ibrahim A. Medah yang dikonfirmasi mengenai keputusan DPP Partai Golkar yang memilih Melki Laka Lena sabagai bakal calon gubernur/Wagub NTT dalam Pilgub NTT 2018 mengemukakan, informasi tersebut adalah pembohongan publik.
“Informasi itu merupakan pembohongan publik," kata Iban Medah sapan IA Medah seperti dilansir Timor Expres (Jawa Pos Group), Senin (21/8).
Menurut Iban Medah, yang benar yakni Korwil Golkar Bali, NTB dan NTT, Gus Adi memimpin rapat dengan seluruh pengurus DPD Golkar Provinsi NTT, beserta 10 Kabupaten di NTT yang ikut Pilkada 2018, Sabtu (19/8). Dalam rapat itu, disepakati survei baru akan diselenggarakan setelah dana survei disetor ke lembaga survei. Perkembangan terakhir dana survei baru selesai ditransfer ke lembaga survei pada 16 Agustus. Sehingga survei baru akan dilakukan. Hasilnya baru akan dilaporkan lembaga survei tiga pekan ke depan.
Setelah hasil survei didapat, katanya, DPP Partai Golkar baru melakukan rapat untuk penetapan calon.
Jadi Iban Medah menegaskan, tidak benar kalau DPP telah menetapkan calon gubernur untuk NTT.
“Korwil Golkar Gus Adi dalam rapat tersebut juga menegaskan jangan percaya terhadap semua informasi yang beredar sepanjang informasi tersebut tidak sesuai prosedur," kata Medah yang juga Balon Gubernur dari Partai Golkar itu.
Korwil juga menegaskan, DPP Partai Golkar tidak pernah berniat untuk menjagokan calon tertentu sepanjang tidak melalui hasil survei. Dan survei itu baru dinyatakan resmi kalau survei dilakukan lembaga survei yang ditunjuk langsung oleh DPP, bukan diselenggarakan atas inisiatif calon tertentu.
Lembaga survei yang telah ditetapkan DPP, kata Medah, untuk survei di wilayah NTT adalah LSI yang dipimpin Deny JA. Dirinya juga telah membiayai survei sendiri dan hasilnya sudah ada. Tetapi hasil survei itu tidak bisa dipakai untuk pengambilan keputusan oleh DPP Partai Golkar karena lembaga survei yang atas inisiatif sendiri bukan yang dikordinasikan oleh DPP Partai Golkar.