Ketua Komisi XI Dukung Upaya Menkeu Menyelamatkan Ekonomi
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi XI DPR, Dito Ganinduto meminta Menteri Keuangan, Gubernur BI, Ketua OJK, dan Kepala LPS untuk dapat mencegah keparahan krisis ekonomi dan keuangan melalui keberlanjutan kebijakan fiskal, moneter, industri jasa keuangan, maupun program penjaminan.
“Ini merupakan pertemuan pertama di awal masa sidang III Komisi XI DPR, meskipun sebelumnya saya telah beberapa kali melakukan video conference bersama menteri keuangan, gubernur BI, Ketua OJK, dan Kepala LPS memantau kondisi perekonomian dan sistem jasa keuangan pada masa reses,” kata Dito dalam keterangannya usai Rapat Kerja Komisi XI DPR RI bersama dengan Menteri Keuangan, Gubernur BI, Ketua OJK, dan Kepala LPS, melalui video conference, di gedung DPR, Jakarta, Senin (6/4).
Dito menyebut bahwa agenda utama yang dibahas dalam pertemuan tersebut terkait perkembangan kondisi perekonomian nasional di tengah wabah COVID-19.
“Implikasi pandemi COVID-19 telah memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yang mengalami perlambatan dan penurunan penerimaan negara, peningkatan belanja negara, nilai tukar rupiah, dan industri jasa keuangan,” katanya.
Dito menyebut, diperlukan berbagai upaya oleh pemerintah untuk mencegah keparahan dan krisis kesehatan-kemanusiaan, krisis sosial, krisis ekonomi dan krisis keuangan dengan fokus kepada belanja kesehatan, social safety net, serta pemulihan perekonomian termasuk dunia usaha dan masyarakat yang terdampak.
“Kebijakan pemerintah dan stakholders merespon dampak COVID-19 terhadap perekonomian nasional dalam merespon kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia, pemerintah telah mengambil langkah-langkah diantaranya re-focusing penganggaran untuk sektor kesehatan dan bantuan sosial,” katanya.
Dito menyebut bhawa stimulus fiskal tahap I melalui belanja untuk memperkuat perekonomian domestik melalui, percepatan belanja dan kebijakan mendorong padat karya dan stimulus belanja.
“Stimulus fiskal tahap II untuk menjaga daya beli masyarakat dan kemudahan ekspor-impor,” katanya.