Ketua MPR Bamsoet Tegaskan Perlunya Hubungan Industrial Sesuai Nilai Luhur Pancasila
Indonesia berhasil melalui berbagai tantangan global dan domestik, salah satunya pandemi Covid-19.
Padahal, pertumbuhan ekonomi nasional sempat terkontraksi selama empat kuartal pada periode tahun 2020-2021 menyebabkan perekonomian terjerembab pada jurang resesi.
Bamsoet menyebut Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2020 mencapai lebih dari 7 persen, dan untuk pertama kalinya semenjak krisis moneter 1998, Indonesia mengalami penurunan PDB hingga minus 3,49 persen.
"Melalui semangat gotong royong, akhirnya kita bisa melakukan titik balik kebangkitan ekonomi pada kuartal kedua tahun 2021, di mana pertumbuhan ekonomi melonjak hingga mencapai 7,07 persen," ujar Bamsoet yang juga menjabat sebagai Waketum Golkar.
Sepanjang 2022 dan 2023 hingga triwulan pertama 2024, kata Bamsoet lagi, pertumbuhan ekonomi stabil di atas 5 persen.
"Dengan pertumbuhan yang stabil, Tingkat pengangguran terbuka per Februari 2024 turun hingga mencapai angka 4,82 persen," sebutnya.
Di sisi lain, lanjut dia, bangsa Indonesia tidak bisa menutup mata bahwa saat ini masih ada masalah ketersediaan lapangan pekerjaan yang menjadi tantangan yang harus dijawab dalam memaksimalkan potensi kalangan muda.
BPS mencatat hampir 10 juta atau sekitar 22,25 persen generasi Z berusia 15-24 tahun berstatus tidak memiliki kegiatan, baik kegiatan di pekerjaan, pendidikan, maupun training/pelatihan.