Ketua MPR: Pencaplokan Wilayah Oleh Timor Leste Bisa Dibicarakan
jpnn.com - JAKARTA – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan tidak terkejut saat ditanya soal pencaplokan wilayah perbatasan Indonesia di Nusa Tenggara Timur (NTT), oleh Republik Demokratik Timor Leste (RDTL).
Dia mengatakan batas-batas wilayah Indonesia sudah jelas sehingga tindakan pendudukan oleh 53 kepala keluarga (KK) tersebut bisa dibicarakan antara pemerintah RI-Timor Leste. Apalagi hubungan kedua negara selama ini bagus-bagus saja.
“Timor Timur (Timor Leste, red) dengan kita kan dekat, hubungannya. Selama ini kan bagus, Pak Xanana Gusmao sering ke sini. Saya kira kalau 53 KK itu, wong itu puluhan ribu saja bisa dibicarakan apalagi 53 KK. Dibicarakan lah,” katanya di gedung Parlemen RI, Jakarta, Rabu (20/1).
Timor Leste mendirikan beberapa bangunan permanen di kawasan stril perbatasan dengan Indonesia, seperti kantor pertanian, balai pertemuan, gudang dolog, tempat penggilingan padi, pembangunan saluran irigasi dan jalan diperkeras.
Sebelumnya, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI M Setyo Sularso, mengatakan terdapat 53 kepala keluarga yang menduduki area steril seluas 4,5 km tersebut. Mereka dinilai meniru gaya Malaysia ketika merebut Sipadan dan Ligitan.(fat/jpnn)