Ketua MPR RI Berikan Bantuan Buat Ustazah dan Anak Yatim
jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet bersama organisasi kemasyarakatan Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas (GERAK BS) dan Relawan 4 Pilar menyalurkan bantuan kemanusiaan sebagai bentuk gotong royong menghadapi Ramadan yang tahun ini disertai wabah Covid-19.
Bantuan berupa 1,5 ton beras dan 37 dus mi instan diberikan kepada Forum Komunikasi Ustazah DKI Jakarta serta para anak yatim.
"Pandemi Covid-19 telah menyebabkan kegiatan keagamaan terhenti sementara waktu. Para ustazah yang biasanya keliling antarmajlis taklim, ibu-ibu pengajian yang selalu bersemangat mengunjungi majelis taklim, di Ramadan kali ini harus berdiam diri di rumah," ujar Bamsoet usai menyerahkan bantuan di Kemanggisan Kelurahan Palmerah, Jakarta Barat, Sabtu (2/5).
"Aktivitas ekonomi pun bernasib serupa, menyebabkan pendapatan masyarakat menurun, tabungan mulai terkuras. Karena itu, sekecil apapun wujud gotong royong kita melawan Covid-19, amat sangat berarti," imbuhnya.
Hadir dalam acara tersebut, Ketua Umum dan Sekjen Gerak BS Aroem Alzier dan Ratu Dian, Ketua Umum Gempar dan Baladika SOKSI Novel serta Ketua dan anggota Forkabi Jakarta Barat.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini mengungkapkan, dalam publikasi penelitian yang dilakukan Driven Innovation Lab di Singapore University of Technology and Design, memprediksi pandemi Covid-19 di Indonesia akan usai dalam tiga tahapan waktu. Pertama, 97 persen di 7 Juni 2020, 99 persen di 29 Juni 2020, dan terakhir 100 persen di 7 September 2020.
"Namun kita tak boleh lengah. Keberhasilan tersebut akan tercapai apabila warga tetap disiplin menjalankan physical distancing serta berdiam diri di rumah. Jika lengah sedikit, Covid-19 bisa jadi masih akan bersama kita hingga tahun mendatang. Pilihannya ada pada masing-masing pribadi. Mau tetap disiplin dan Covid-19 cepat berlalu, atau lengah dan Covid-19 akan bersama kita selalu," tandas Bamsoet.
Atas dasar itulah, Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Wakil Ketua Umum Depinas SOKSI ini mengajak para ustazah sebagai bagian dari tokoh masyarakat yang didengar suaranya dan diteladani sikapnya, bisa terus mengingatkan masyarakat, khususnya kaum perempuan, betapa berbahayanya virus Covid-19.