Ketum Garis Ngaku Pimpinan ISIS di Indonesia
"Kita sedang dalami dengan mengumpulkan data-datanya, apakah ada hubungannya dengan ormas yang ada di Kabupaten Cirebon, mulai ciri-ciri orangnya, mekanisme organisasi, apakah ada kesamaan atau tidak," ujar Irman, kemarin.
Pihak kepolisian, kata Irman, akan melakukan pengamanan di daerah rawan penyebaran gerakan yang meresahkan masyarakat dengan mengatasnamakan agama.
"Pengamanan sudah ada, tapi tidak akan disampaikan. Pengamanan dan pengawasan kita dilakukan secara tertutup. Untuk mengantisipasi itu, diharapkan seluruh elemen masyarakat pun ikut berhati-hati dan mengawasi gerakan tersebut, bila ada yang mencurigakan laporkan kepada kami," terangnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Cirebon H Tasiya Soemadi yang memimpin rapat mengatakan, melihat kondisi ini, pihaknya akan mengadakan deklarasi menolak gerakan ISIS usai salat Jumat di lapangan Pataraksa, Sumber, Kabupaten Cirebon.
"Kalau diketahui ada warga kita yang ikut atau masuk dalam gerakan ISIS, pemerintah daerah mengancam akan mencabut kependudukan warga tersebut. Sebab, mereka masuk dalam organisasi yang dikatakan ilegal oleh pemerintah," tegas wabup.
Wabup menegaskan, tidak ada satu orangpun warga Kabupaten Cirebon yang boleh masuk dalam ISIS. Sebab, gerakan ini adalah kepanjangtanganan dari terorisme sehingga tidak layak untuk berada di Kabupaten Cirebon.
"Kami telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mencegah masuknya ISIS. Sudah ada beberapa yang kita pantau. Kita terus berkoordinasi dengan kepolisian, BIN dan semua elemen masyarakat untuk tidak membiarkan ISIS berkembang biak di Kabupaten Cirebon," tandasnya. (tts/sam/rie)