Ketum IDI Serukan Pentingnya Duet Maut Lawan Covid-19
jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebut vaksinasi dan protokol kesehatan menjadi duet maut dalam upaya melawan pandemi Covid-19.
Hingga kini belum ada obat yang mampu secara spesifik melumpuhkan virus penyebab Covid-19.
‘’Vaksinasi dan protokol Kesehatan menjadi double cover. Kalau istilah saya duet maut dalam melawan penyeberan Covid-19. Sebagai dokter saya tahu ilmunya, dan sudah menjalani vaksinasi sebanyak dua kali dan alhamdulillah sampai sekarang saya sehat-sehat saja," kata Ketum PB IDI Daeng M Faqih, dalam Nina Nugroho Solution Live Instagram episode ke-70, Jumat (5/2).
Dalam perbincangan santai di akun @ninanugrohostore, Daeng memaparkan bahwa vaksinasi adalah istilah lain yang digunakan untuk imunisasi. Istilah imunisasi digunakan dengan mengacu pada hasil dari suntikan yang diberikan, yaitu kekebalan atau imun.
‘’Ibu-ibu selama ini sudah sangat terbiasa mengantar putra-putrinya melakukan imunisasi bukan? Jadi tidak perlu takut untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19 ini, karena sama dengan imunisasi yang selama ini sudah dilakukan," ungkap Daeng.
Imunisasi atau vaksinasi yang selama ini dikenal antara lain vaksin BCG, DPT, campak dan polio. Diberikan agar anak-anak terhindar dari penyakit berbahaya yang bisa menyebabkan kematian dan cacat, seperti TBC, difteri, pertussis, tetanus, campak dan polio.
"Karena Covid-19 ini adalah jenis penyakit yang berbahaya, maka diberikan lah vaksin Covid-19. Belum satu tahun, Covid-19 sudah menginfeksi lebih dari 1 juta orang dan menyebabkan kematian hampir 30.000 jiwa," beber Daeng.
Daeng sendiri bersama Presiden Joko Widodo dan sejumlah pejabat telah menjalani dua kali vaksinasi Covid-19 dan merasa sehat-sehat saja. Dia hanya merasakan sedikit mengantuk dan kembali bugar setelah tidur selama hampir dua jam.