Keturunan Raja Hutan, Kecil-Kecil Sudah Bertaring
Minggu, 14 Oktober 2012 – 10:35 WIB
Di Tokyo, 9 Oktober itu, Hatta didampingi Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menparekraf Mari Elka Pangestu dan Dubes RI di Jepang M Lutfi. Mereka diterima oleh Minister for Foreign Affairs of Japan, Koichiro Gemba, Minister of Economy, Trade and Industry Yukio Edano, dan Senior Vice Minister of Land, Infrastructure, Transport and Tourism Takeshi Nagayusu.
Sehari sebelumnya, 8 Oktober, Hatta juga diterima langsung oleh Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda. “Jepang sangat antusias dan serius untuk membantu menata kawasan Jabodetabek agak lebih layak huni dan berkualitas. Ibaratnya, kalau kita siap sekarang, mereka sudah langsung actions,” ungkap bapak empat anak, M. Reza Radjasa, Siti Ruby Aliya Radjasa, Azimah Radjasa, Rasyid Radjasa ini.
:TERKAIT Ibu kota dengan kawasan sub-urban itu memang mendesak ditata. Tetapi Gubernur DKI saja tidak cukup, karena ada Tangerang-Tangsel yang di bawah Provinsi Banteng, dan Bekasi, Depok, Bogor yang masuk wilayah Jawa Barat. Mereka itu harus dibangun secara integrated, dengan visi, misi dan tujuan yang sama. Karena itu, MPA Development Vision yang sedang digagas Hatta itu memiliki 4 goals. “Pertama, better urban environment. Kedua, new growth sub corridor. Ketiga, Multiple gateways. Dan keempat, low carbon energy development. Keempat visi itu ditargetkan sudah tercapai tahun 2030 menjadi The Jakarta Metropolitan Area,” ungkap pria berambut perak ini.
Hatta belajar dari Tokyo dalam memulai menata kawasannya. Dulu, ibu kota Jepang itu juga menghadapi problem yang sama. Macet, crowded, stagnan, tidak tertib, yang berdampak pada angka kejahatan dan kecelakaan yang tinggi. Tingkat kecemasan orang berada di tempat publik itu sangat mencekam. “Jalan-jalan di trotoar yang dirancang untuk pedestrian saja takut diserempet sepeda motor? Bahkan, sudah jalan di tempat pejalan kaki saja, masih dimarahi oleh pengendara sepeda motor atau mobil? Tidak ada perasaan aman, yang ada was-was. Dulu Tokyo juga mengalami suasana seperti ini,” cerita yang sempat jalan kaki menyusuri kawasan Ginza Brand Street, Tokyo.