Khadija Disekap, Disiksa, Diperkosa, Tubuhnya Dirajah
jpnn.com, RABAT - Khadija memperlihatkan tangannya. Tato menghiasi ujung jari hingga bagian atas sikunya. Salah satunya berupa lambang swastika. Leher dan kakinya juga tidak luput dari rajah. Di beberapa bagian tubuhnya ada bekas sundutan rokok. Itulah yang dia dapatkan setelah dua bulan disekap dan diperkosa secara bergiliran.
”Saya tidak akan memaafkan mereka,” ujar Khadija seperti dilansir The Guardian, Jumat (31/8).
Mereka yang dimaksud adalah sekelompok pemuda yang menculik, menyekap, dan memerkosanya ramai-ramai. Sejauh ini polisi sudah menangkap 12 tersangka. Tiga lainnya masih buron.
Khadija mengatakan, pemuda yang menjahatinya berjumlah 15 orang. Juni lalu mereka menculiknya dari rumah sang bibi di Provinsi Beni Mellal, Maroko. Saat itu, Khadija memang sedang mengunjungi kerabat ayahnya tersebut. Setelah diculik, Khadija disekap sekitar dua bulan.
Pertengahan Agustus lalu, para lelaki bejat itu membebaskan Khadija. Lebih tepatnya mencampakkan gadis 17 tahun tersebut di dekat rumahnya di Oulad Ayad.
Ibunda Khadija yang melihat putrinya pulang dalam kondisi memprihatinkan pun shock. ”Tatonya, bekas sundutan rokoknya, saya pingsan,” ujar ibu Khadija kepada Associated Press.
Kepada orang tuanya, Khadija mengatakan bahwa selama disekap, dirinya juga disiksa dan dirajah. Bahkan, dia diperkosa dan dibuat kelaparan. ”Saya berusaha melarikan diri. Tapi, jika ketahuan oleh mereka, saya lantas disiksa,” ujar Khadija saat diwawancarai Chouf TV, stasiun televisi setempat.
Menurut Khadija, penjahat yang pertama memerkosanya bersenjata pisau. Kehormatan Khadija direnggut di bawah ancaman pisau. Setelah itu, hampir setiap hari pelaku bergantian memerkosanya. Dia menduga, dalang aksi bejat tersebut menjual tubuhnya agar punya uang untuk membeli narkoba.