Khawatir Dapat Gelar 'Kota Kondom'
Sabtu, 24 April 2010 – 15:15 WIB
“Soalnya, pabrik kondom itu dapat berkonotasi negatif sehingga kurang baik bagi citra daerah. Dengan adanya pabrik kondom, nanti orang berasumsi seolah-olah daerah Landak melegalkan praktik prostitusi atau menjadi tempat maksiat walaupun sebenarnya tidak,” ujar Suprianto.
Saat ditanya apakah dengan demikian dia minta Pemkab Landak membatalkan rencana ini, Suprianto menjawab tidak. Yang penting, lanjutnya, Pemkab harus terlebih dahulu menjalin komunikasi atau membicarakan hal ini dengan tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, mahasiswa dan elemen-elemen yang ada di Landak. Ditegaskan, dirinya tidak menolak investasi.