Kiai Ahong dari Makam Wali Ningxia
Oleh Dahlan IskanSenin, 12 September 2016 – 09:48 WIB
”Anda ini Islam atau bukan?”
”Islam,” jawab saya.
”Kok tidak tahu cara sembahyang?” tanyanya, masih dengan nada tinggi.
Saya memahami sikapnya itu. Orang Islam di Tiongkok umumnya curiga dengan orang asing. Atau orang yang bukan suku Hui.
”Apanya yang salah?” tanya saya.
”Menghadap ke mana sembahyangmu itu?” tegurnya
Oh, saya tahu.
Saya tadi ternyata menghadap ke utara. Bukan menghadap ke barat.