Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kiai As'ad Said Ali: Kekisruhan NU Produk Muktamar Lampung yang Penuh Rekayasa

Rabu, 21 Agustus 2024 – 20:18 WIB
Kiai As'ad Said Ali: Kekisruhan NU Produk Muktamar Lampung yang Penuh Rekayasa - JPNN.COM
Silaturahmi nasional yang digelar oleh Akademi Kepemimpinan Dipantara. Foto: source for JPNN

Menurutnya, peran PKB sebagai representasi politik NU seharusnya tetap dalam koridor yang sesuai dengan nilai-nilai khitah NU.

Sementara itu, AS Hikam, dalam kapasitasnya sebagai pengamat politik, menyatakan keprihatinannya terhadap arah gerakan NU yang dinilai telah melenceng.

"Khitah NU kini tampak tidak fokus lagi pada urusan sosial-keagamaan yang menjadi tugas pokok PBNU. Justru, energi organisasi banyak terkuras oleh isu-isu politik yang seharusnya bisa dihindari,” kata Hikam.

Kritik senada juga disampaikan oleh KH. Abdul Munim DZ, Pembina Akademi Kepemimpinan Dipantara.

Menurutnya, banyak pimpinan dan tokoh NU di tingkat akar rumput yang merasa resah dengan kondisi NU saat ini, khususnya ketegangan antara PBNU dan PKB, yang kini kian mengganggu aktivitas organisasi NU baik di bidang pendidikan, dakwah, dan ekonomi.

“Acara ini diadakan untuk mendengarkan langsung keluhan dan pandangan dari berbagai elemen NU di daerah-daerah. Kawan-kawan di bawah merasa perlu penjelasan terkait apa yang sebenarnya terjadi dalam hubungan PBNU dan PKB, yang telah memicu perpecahan dan mengganggu persatuan nahdiyin," ujarnya.

Acara ini diakhiri dengan kesepakatan untuk terus memperkuat komunikasi dan koordinasi antarelemen NU, demi menjaga keutuhan organisasi dan meningkatkan kontribusi NU dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (*/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

Kiai Asad Said Ali menilai muktamar tersebut sarat rekayasa dan berdampak buruk terhadap wajah NU hari ini.

Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA