Kiai Imam Sebut Efek Arahan PBNU ke Paslon 02 Cuma Nol Koma, Nahdiyin Tetap Pilih AMIN
jpnn.com, CIREBON - Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon K.H. Imam Jazuli menilai arahan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kepada nahdiyin untuk mendukung capres-cawapres nomor urut 2 di Pilpres 2024 Prabowo Subianto - Gibran Rakabumung Raka tidak berefek signifikan di tingkat bawah.
Alumnus Universitas Al Azhar Kairo, Mesir, itu mengatakan kalangan nahdiyin klutural sangat ideologis dalam berpolitik sehingga tidak mudah digiring oleh arahan struktural PBNU.
Kiai Imam menyampaikan hal itu saat memberikan pembekalan pada konsolidasi sukarelawan pendukung Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) di Pesantren VIP Bina Insan Mulia 2 Cirebon, pada Sabtu (20/01/24).
Pertemuan konsolidasi itu dihadiri lebih dari 600 orang dari kalangan kiai, pengasuh pesantren, legislator, calon anggota legislatif, tokoh masyarakat, hingga pentolan sukarelawan AMIN.
“Kekuatan NU itu berada di level masyarakat kulturalnya dalam hal sikap politik. Mereka sangat ideologis, sementara untuk NU struktural, kebanyakan hanya berpikir pragmatis dan sesaat,” ujar Kiai Imam.
Penasihat Tim Nasional (Timnas) AMIN itu pun mengingatkan para pendukung capres-cawapres dari Koalisi Perubahan tersebut tidak mengkhawatirkan arahan PBNU.
“Tidak usah khawatir karena pengaruh NU struktural pada penentuan kepemimpinan nasional selama ini hanya kosong kosong koma, alias tidak ngaruh,” tuturnya.
Penyandang gelar master ilmu humaniora dai Universitas Kebangsaan Malaysia itu juga merujuk hasil Pilpres 2004.