Kiai Ma'ruf: Terorisme Bukan Jihad
Dia mengingat, waktu itu bersama Luhut Panjaitan mendirikan detasemen antiteror pertama di TNI dan Indonesia.
Nah, Prabowo mengatakan, dari pengalaman-pengalaman itu dia mengetahui bahwa seringkali terorisme itu dikirim dari negara lain. "Seringkali dibuat seolah teroris itu orang Islam. Dia mungkin orang asing, atau bekerja untuk orang asing," kata Prabowo.
Dia tegas menolak stigma terorisme yang kadang dialamatkan kepada Islam. “Bahwa stigmatisasi radikalisme dicap sebagai Islam, saya menolak itu," tegasnya.
Jokowi kemudian diberikan kesempatan merespons tanggapan Prabowo. Presiden petahana itu mengatakan bahwa memberantas terorisme tidak hanya dengan pendekatan hukum yang tegas. Namun, kata dia, perlu pendekatan persuasif, pembinaan agama, ekobomi, sosial. "Yang paling penting, aparat harus dibekali pengetahuan mengenai HAM," tegasnya.
Dia menambahkan standar operasional prosedur (SOP) juga harus berbasis HAM. Menurut Jokowi pula, UU Antiterorisme yang disahkan 2018 lalu menitikberatkan pada pencegahan, pendekatan sosial dan ekonomi, budaya, maupun keagmaan. "Yang lebih penting transparansi saat proses penindakan sehingga jadi jelas," kata Jokowi.(boy/jpnn)