KIB Sebut Aksi Mahasiswa Ditunggangi Kelompok Radikal, Miris
"Saya sudah wanti-wanti sejak awal. Hati-hati jika akan menggelar aksi unjuk rasa. Pasti akan ada penumpang gelap didalamnya. Dan hari ini terbukti juga," jelas Taki.
Untuk itu, Taki berharap pihak kepolisian tidak perlu lagi memberikan efek jera dengan cara memproses hukum para perusuh tersebut.
"Jika para perusuh itu memang membahayakan nyawa orang lain dilapangan. Polisi harus memberikan tindakan tegas dan terukur sesuai wewenang prosedural hukum yang berlaku dengan alat pengamanan yang dimilikinya tanpa ragu!" kata Taki.
Dia menyayangkan unjuk rasa mahasiswa yang murni ini telah dirusak dan disusupi oleh provokator intoleran dan brutal, miris!
Diketahui, dalam aksi unjuk rasa yang digelar di depan Gedung DPR terjadi pengeroyokan terhadap dosen Universitas Indonesia sekaligus pegiat media sosial Ade Armando.
Selain itu, pos polisi yang terlewat di Pejompongan juga dibakar orang tak dikenal.
Tak hanya itu, seorang anggota polisi dari Detasemen Gegana Brimob Polda Sultra bernama Ipda Imam Agus Husein meninggal dunia lantaran bertugas mengamankan pengunjuk rasa di depan kantor DPRD Sulawesi Tenggara.(fri/jpnn)