Kick-off Liga 2 2020 Terancam Mundur, Ini Penyebabnya
jpnn.com, JAKARTA - PT Liga Indonesia Baru (LIB) sampai Jumat (13/3) malam belum mengantongi rekomendasi Liga 2 2020 dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Penyebabnya, masih ada klub yang belum menyelesaikan tunggakan pemain dari musim 2017 sampai hari ini.
Ketua Umum BOPI Richard Sam Bera mengakui, sampai malam ini dia masih terus berkomunikasi dengan PT LIB sebagai operator kompetisi dan juga Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) terkait penyelesaian tunggakan gaji pemain tersebut. Sejauh ini, ada lima tim yang masih mengutang gaji pemainnya.
"Ya, ini sampai detik ini masih diskusi, koordinasi. Karena komunikasi kami lancar sampai saat ini. Tujuannya memang untuk mencari solusi bersama atas permasalahan penunggakan gaji ini, supaya agenda-agenda yang sudah ditetapkan berjalan," kata Richard.
Sementara itu, Dirut PT LIB Cucu Somantri menegaskan memang pihaknya tetap berkordinasi dan berusaha mendapatkan skema terbaik untuk melakukan pelunasan utang gaji dari klub seperti Kalteng Putra, PSMS Medan, PSPS Pekanbaru, Perserang Serang, sampai Mitra Kukar.
"Kami kan ada keinginan untuk menyelesaikan masalah ini. Ini permasalahan 2017, kenapa dari dulu kalian (media, red) enggak kejar. Sekarang saya mau menyelesaikan dipersulit. Itu saja kan gampang," tuturnya.
Bagi Cucu, permasalahan yang ada saat ini tinggal bagaimana skema pembayaran utang gaji saja disepakati. Dengan permasalahan yang menurutnya sangat teknis sekali ini, maka pihaknya telah memberikan alternatif agar gaji pemain bisa dibayar dengan dicicil dari uang subsidi Liga 2 untuk 2020 dan juga musim 2021.
"Solusinya begini, ini masalah teknis, masalah skema pembayaran saja. Ada yang ingin sekaligus ada yang ingin, dicicil. Itu masalahnya. Itu saja sebetulnya. Jadi sebenarnya sudah ada penyelesaian," klaim Cucu.
BACA JUGA: Remaja Cewek 14 Tahun Itu Ternyata Dihabisi Tiga Pria Dewasa, Begini Kronologinya