Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kinerja Ekspor Impor Pangan Menunjukkan Trend Memuaskan

Selasa, 13 Juni 2017 – 12:24 WIB
Kinerja Ekspor Impor Pangan Menunjukkan Trend Memuaskan - JPNN.COM
Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Foto: Fajar

jpnn.com, JAKARTA - Sejarah mencatat, pada tahun 1952, tiga tahun setelah penyerahan kedaulatan oleh Belanda, ekonomi Indonesia masih tertatih-tatih. Warisan panjang kolonialisme cukup menyimpan luka bagi bangsa muda ini. termasuk dalam urusan pangan.

Karena itu, Bung Karno pada saat peletakan batu pertama Fakultas Pertanian Universitas Indonesia, sekarang dikenal Institut Pertanian Bogor (IPB),  pada 27 April 1952 menegaskan bahwa soal

Pangan merupakan persoalan hidup matinya bangsa. Hal itu disampaikan Bung Karno pada saat peletakan batu pertama Fakultas Pertanian Universitas Indonesia, yang sekarang dikenal Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 27 April 1952.

Penegasan ini dimaksudkan karena kondisi negara saat ini sangat bergantung pangan impor khususnya beras. Indonesia menjadi negara langganan setia negara Thailand, Vietnam, dan Burma terkait impor beras.

Menilik dari sejarah ini, dalam visinya yang tertuang dalam Nawa Cita, Presiden Jokowi mendeklarasikan fokus membangun pertanian yang berdaulat dan memanusiakan petani.

Dalam agenda ke tujuh Nawa Cita disebutkan “Mewujudkan Kemandirian Ekonomi dengan Menggerakkan Sektor-sektor Strategis Ekonomi Domestik, menitikberatkan pada upaya mewujudkan Kedaulatan Pangan dan Mensejahterakan Petani”.

Dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman selalu mengatakan, jangan mewariskan impor dan kemiskinan bagi generasi mendatang. Hai itu Amran sampaikan sebagai bentuk perlawanan atas praktek kartel pangan yang telah terbukti memiskinkan petani sekaligus merugikan konsumen.

Pada 2017 ini, Amran melalui Polri telah membentuk satgas pangan untuk mengantisipasi kartel pangan.

Sejarah mencatat, pada tahun 1952, tiga tahun setelah penyerahan kedaulatan oleh Belanda, ekonomi Indonesia masih tertatih-tatih. Warisan panjang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close