Kinerja Pupuk Indonesia Makin Moncer Berkat Terapkan Sentralisasi Pemasaran
jpnn.com, JAKARTA - Sentralisasi pemasaran yang dilakukan PT Pupuk Indonesia (Persero) berhasil meningkatkan kinerja perusahaan.
Upaya sentralisasi ini, makin memperkuat kemampuan Pupuk Indonesia beserta anak perusahaannya dalam melayani dan mengamankan pasokan pupuk dalam negeri, khususnya pupuk bersubsidi maupun nonsubsidi.
Di sisi lain, sentralisasi ini juga berhasil meningkatkan penetrasi pasar, baik dalam dan luar negeri untuk produk-produk komersil perusahaan, baik pupuk maupun nonpupuk serta mengoptimalkan pendapatan perusahaan dari sektor tersebut.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman menuturkan setelah perusahaan melakukan sentralisasi pemasaran pada 2021, terjadi peningkatan signifikan terhadap kinerja perseroan.
“Kami masih menunggu hasil audit, namun pendapatan dan laba perusahaan alhamdulillah meningkat secara signifikan. Pada 2022 kami berhasil mencapai pendapatan sekitar Rp 103 triliun dengan laba kurang lebih Rp 19 triliun (unaudited), di mana 65% pendapatan berasal dari produk komersil dan non pupuk," jelas Bakir.
Dengan sentralisasi pemasaran ini, perseroan bisa mengoptimalkan penjualan perusahaan ke sektor komersil, terutama untuk penjualan amoniak dan urea, baik itu dari segi tonase maupun mengoptimalkan harga jual.
Penjualan pupuk ke sektor nonsubsidi, khususnya ke konsumen retail dan korporasi, pada 2022 mencapai 4,08 juta ton atau 101% dari target dan penjualan produk non pupuk mencapai 1,45 juta ton atau 130% dari target.
“Hal ini bisa kami lakukan dengan tetap memprioritaskan pasokan dalam negeri, baik kebutuhan pupuk bersubsidi maupun pupuk nonsubsidi atau produk-produk komersil," tegas Bakir.