Kinerja Pupuk Indonesia Makin Moncer Berkat Terapkan Sentralisasi Pemasaran
Melalui sentralisasi ini pula Pupuk Indonesia mengembangkan program 1.000 kios pupuk untuk produk komersil dan non subsidi untuk mempermudah akses petani terhadap produk-produk Pupuk Indonesia Grup.
“Kami berharap dengan program kios komersil Toko Pe-I, petani dan konsumen lainnya dapat lebih mudah mencari produk kami. Target kami saat ini adalah pembangunan 1000 kios dan nantinya kami ingin agar Toko Pe-I ini bisa ada di semua kecamatan sehingga tidak ada lagi keluhan kesulitan mencari pupuk," harap Bakir.
Sementara itu, Komisaris Utama Pupuk Indonesia, Darmin Nasution, menyatakan Sentralisasi di Pupuk Indonesia sudah berjalan hampir 2,5 tahun, di mana fungsi holding yang sebelumnya telah berubah menjadi activist holding.
Dewan Komisaris menilai sentralisasi yang dilaksanakan telah sejalan dengan masterplan perusahaan yang diamanatkan oleh Pemegang Saham.
Sentralisasi telah membawa kemajuan yang signifikan bagi Pupuk Indonesia sebagai perusahaan nasional, tidak hanya bertujuan memberikan solusi pertanian dan nutrisi tanaman, namun sentralisasi juga telah mendorong transformasi perusahaan dalam restrukturisasi subsidi industri pupuk.
“Dalam implementasi sentralisasi, salah satu fungsi yang dioptimalisasi adalah pemasaran dan pengadaan, di mana holding mengambil peranan dalam pelaksanaan operasional perusahaan. Hal ini berdampak kepada peningkatan kinerja perusahaan, khususnya kinerja penjualan retail dan komersil di 2022," jelas Darmin.
Anak-anak perusahaan, bisa fokus menjalankan fungsi sebagai produsen karena fungsi marketing sudah dilakukan oleh holding.
Saat ini, Pupuk Indonesia sebagai holding, mempunyai lima anak perusahaan yang bergerak sebagai produsen pupuk, yaitu PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dan PT Pupuk Iskandar Muda.(chi/jpnn)