Kinerja Terbaik, Realisasi Anggaran Kemensos Capai 86,74 Persen
Pada kesempatan itu, Dirjen Penanganan Fakir Miskin (PFM) Asep Sasa Purnama juga melaporkan capaian bansos di lingkungan ditjennya terdiri atas Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Program Sembako dengan sasaran 20 Juta KPM, dengan pagu Rp 43,1 triliun telah terealisasi 78,6 persen.
Kemudian Bansos Tunai (BST) dengan penerima sebanyak 9 juta KPM, dan anggaran Rp 32,4 triliun telah terealisasi 96,50 persen. PFM juga menangani Bansos Tunai KPM BPNT/Program Sembako Non PKH dengan sasaran 9 Juta KPM dengan indeks Rp 500 ribu/KPM sekali salur.
“Dengan anggaran Rp 4,5 triliun, realisasinya telah mencapai 100 persen. Secara umum, bansos di lingkungan PFM sudah realisasi sebesar 84,56 persen," jelasnya.
Kemudian Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Pepen Nazaruddin menyampaikan bansos Program Keluarga Harapan (PKH) yang ditangani ditjennya adalah untuk sasaran 10 Juta KPM dan anggaran Rp 36,8 triliun.
Lalu Bansos Sembako Jabotabek dengan sasaran 1,9 Juta KPM dengan anggaran Rp6,8 triliun. "Baik PKH maupun Bansos Sembako Jabotabek sudah terealisasi sebesar 100 persen. Untuk Bansos Sembako Jabotabek sudah selesai tahap sepuluh dan kini memasuki tahap XI," kata Pepen.
Yang tidak kalah penting, dilaporkan pula progres penyaluran Bantuan Sosial Beras (BSB) dengan sasaran 10 KPM, dengan volume 15 kg/KPM/Bulan (selama tiga bulan: Agustus-Oktober 2020).
"Dengan anggaran Rp 4,5 triliun, BSB telah terealisasi mencapai 98,38 persen," kata Dirjen Pemberdayaan Sosial Edi Suharto di forum yang sama.
Sebelumnya, Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto memuji kinerja anggaran Kementerian Sosial. Di bawah kepemimpinan Menteri Sosial Juliari P Batubara serapan anggaran Kemensos tertinggi di antara K/L dan tepat sasaran.