Kiprah Kartini-Kartini Penjaga Martabat Hukum di Indonesia (1)
Hindari Tamu Aneh, Selalu Gembok Pagar RumahSenin, 20 April 2009 – 06:13 WIB
Begitu menggondol ijazah sarjana, dia keluar dari PNS guru dan mendaftar sebagai calon hakim. ''Tapi, baru diterima pada 1985,'' terang mantan asisten Hakim Agung MA Widayatmo.
Karena mantan guru, hingga kini Martini mempertahankan penampilannya yang sederhana. Tak jarang, saat di bus kota, dia menerima pertanyaan, ''Bu mengajar di mana''. ''Mungkin karena penampilan saya yang mirip guru tadi,'' ungkapnya.
Sampai di kantor dan sebelum memulai sidang, dia memiliki kebiasaan menunaikan dua jenis salat. Yakni, salat Dhuha dan salat Taubat. Begitu masuk ruang kerja, Martini langsung menggelar sajadah dan mengerjakan dua salat sunah itu. ''Ya, saya salat di sini saja. Rasanya kok tidak tenang saat beracara kalau meninggalkan itu,'' jelasnya, sambil menunjuk tempatnya salat.