Kisah dari 3 Penyintas COVID-19, Terpapar Karena Lalai, Keringat Bercucuran
jpnn.com, PADANG - Dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas (Unand) Padang drg. Harfindo Nismal, Sp. BM sempat berpikir bahwa terinfeksi virus corona adalah akhir hidupnya.
Dia dirawat selama tiga pekan di Rumah Sakit Umum Pusat M Djamil Padang akibat positif COVID-19.
Sebelum menjalani perawatan inap, Harfindo merasakan gejala demam yang dia kira hanya demam biasa.
Setelah lima hari demam, di hari keenam ia mulai kehilangan penciuman dan berpikir bahwa demam yang dialaminya sama dengan gejala COVID-19, sehingga langsung ke Rumah Sakit Unand untuk tes usap.
"Setelah swab, saya pun skrining dan cek lab darah. Kemudian malamnya dilarikan ke ICU RSUP M Djamil," katanya dalam Webinar Series #8 Semen Padang dengan tema Dekatkan Diri dengan Tuhan dan Dukungan Orang Terdekat Percepat Kesembuhan Survivor COVID-19.
Selama tiga minggu di RSUP Dr M Djamil, ia dirawat dua minggu di ICU dan satu minggu di HCU.
Ia masuk pasien COVID-19 kategori gagal napas akut yang mempunyai riwayat penyakit diabetes, hipertensi dan juga riwayat serangan jantung.
Pada pekan pertama dirawat ia mengalami penurunan kesadaran hingga berhalusinasi.