Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kisah dari Jembatan 'Keramat' Kene yang Menelan Dua Korban Jiwa (2-habis)

Senin, 17 April 2017 – 11:05 WIB
Kisah dari Jembatan 'Keramat' Kene yang Menelan Dua Korban Jiwa (2-habis) - JPNN.COM
Jembatan. ILUSTRASI. FOTO: Pixabay.com

Hal serupa dialami korban Mindrawati Kefi. Awalnya mengajak sang bungsu Ronald Kefi, 8, bersama Sulvensius Subay sepupunya yang tinggal serumah untuk pergi menonton banjir. Saat itu Yuliana Nule, ibunda korban sedang sibuk di dapur sehingga tidak tahu. Sementara Alfonsius Kefi, ayah korban sedang mencari nafkah di kota.

Menurut Sulvensius, saat tiba Ronald berdiri jauh dari jembatan sementara korban Mindra nonton banjir dari atas jembatan. Bahkan sempat berjalan melintas hingga ujung jembatan.

"Saat melintas pulang dan baru tiba di bagian tengah jembatan jembatan langsung rubuh," jelas Sulvensius seperti dilansir Timor Express (Jawa Pos Group).

Menurut Sulvensius, sebelum jembatan ambruk, sempat terdengar bunyian batu yang roboh sehingga dirinya yang saat itu berada di atas jembatan berusaha meloncat ke pinggir jembatan. Sulvensius mengaku sempat meneriaki Mindra sepupunya untuk cepat menyeberang. Namun, sekejap saja jembatan jatuh ke sungai dan hanya bisa melihat korban jatuh dan ikut terseret banjir.

"Saya liat jembatan goyang keras bersamaan ada batu roboh sehingga saya berteriak korban yang berdiri di tengah jembatan. Saat baru mau langkah jembatan sudah roboh. Saya lihat Mindra jatuh belakang dan langsung terseret banjir," kisahnya.

Menurut Sulfensius korban tidak bisa berusaha berjalan cepat untuk keluar dari jembatan karena kondisi jalan jembatan sempit. Saat jembatan rubuh Mindra hanya pasrah jatuh ke sungai dan terseret banjir.

Sulvensius berusaha berlari mengikuti korban namun luapan banjir terlalu deras sehingga tidak bisa masuk ke sungai untuk menolong korban. Dirinya khawatir terseret banjir pula. Dia pulang ke rumah dan menginformasikan kepada keluarga dan tetangga untuk menyusuri sungai mencari jasad Mindra.

Tiga jam kemudian setelah dilakukan pencarian, jasad Mindra ditemukan tersangkut di akar pohon tepatnya di sungai Obe, Desa Fafinesu A, Kecamatan Insana Fafinesu. Jasad korban akhirnya diangkut dan disemayamkan di rumah duka di kampung Buit Buit Desa Maubesi.

PERISTIWA ambruknya jembatan tua di Desa Maubesi, Kecamatan Insana Tengah Kamis (30/3) lalu meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan sahabat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close