Kisah Dian Pangestuti menjadi Pengasuh Anak di London, Ada Hal Mengharukan
“Saat ini saya tidak ingin mencari anak lagi untuk saya urusi,” ujar Dian yang dulu bekerja sebagai personal assistant (PA) di perusahaan asing di Jakarta,
Dian juga tetap berupaya melindungi keluarga sendiri karena mendatangkan orang lain ke rumah juga berisiko di tengah pandemi.
Dian, yang belajar di Barnet and Southgate college pada 2012 sebelum bekerja di Montessori Nursery selama dua tahun dan kemudian mendirikan bisnis day care, menikah dengan suaminya sekarang di masjid Rawamangun, Jakarta pada 1999 dan langsung diboyong suaminya ke Inggris.
Berprofesi sebagai childminder, Dian mengaku banyak suka dan duka. Apalagi anak-anak yang dititipkan kepadanya berusia di bawah lima tahun.
Pada saat anak yang diasuhnya meneruskan sekolah dan mengucapkan selamat tinggal, ada perasaan sedih karena sang anak setiap hari bersama.
“Saya mengetahui perkembangan sang anak setiap hari,” ujarnya.
Sering juga Dian menerima kado atau voucher dari orangtua anak-anak yang diasuhnya sebagai tanda terima kasih. Mereka menulis pesan yang mengharukan untuk Dian.
"Ada yang bilang bahwa saya adalah bagian hidup dari anak-anak mereka, karena mereka tumbuh bersama sama. Saya bersyukur dari awal bekerja selalu menemukan orang tua yang baik dalam arti bisa diajak bekerja sama,” ujarnya.