Kisah Dokter Ana, Dari Mempelajari COVID-19, Jadi Pasien, Sampai Akhirnya Sembuh
Besoknya dia merasakan lemas dan memutuskan mengisolasi mandiri di rumah.
"Minggu itu saya masih sempat ke kantor, tetapi untungnya saya memakai masker dan menjaga jarak. Senin badan saya terasa lemas dan Selasa gejalanya berkurang, hanya tinggal batuk saja. Saya kemudian di tes swab oleh tim medis RS Adam Malik dan tanggal 24 hasilnya keluar, saya positif,” kata Ana.
Dia mengaku terkejut dengan hasil tesnya, dia juga merasa sedih dan cemas karena belum tahu seperti apa efek virus baru ini ke tubuhnya.
"Kaget, sedih dan cemas memikirkan bagaimana dengan keluarga-keluarga saya yang sudah kontak dengan saya. Namun, saat itu saya yakinkan saya pasti sembuh. Dan dengan dukungan teman-teman, keluarga saya dan tentu mendekatkan diri kepada Allah saya semakin yakin,” katanya.
Ana dan timnya merupakan orang-orang yang mempersiapkan fasilitas-fasilitas untuk penanganan COVID-19 di RS Adam Malik.
Itu membuat Ana merasakan sendiri fasilitas-fasilitas perawatan yang dia siapkan bersama timnya.
Ana mengaku pengalaman selama isolasi ini malah menjadi penguatan untuk penanganan COVID-19 dan masukan kepada Direksi Rumah Sakit.
"Saya merasakan sendiri menjadi pasien COVID-19 dan dirawat di RS tempat saya bekerja. Saya menjadi sangat mengerti perasaan pasien dan apa-apa saja fasilitas yang masih kurang di RS. Saya terus mencatat apa-apa yang perlu diperbaiki dan saya beri tahu direksi, alhamdulillah direksi menerimanya,” katanya.