Kisah Harimau Sumatera yang Lelah dengan Konflik dan Babi Hidup yang Terabaikan
Meski sudah masuk ke dalam kandang besar, harimau ini tetap tak mau memangsa babi hidup. Hanya sekali dia menggigit leher babi itu, tetap dilepas lagi.
“Mungkin dia merasa terganggu dengan babi itu,” kata Dokter Sugeng.
Sugeng menuturkan, harimau itu depresi berat hingga dua hari sejak ditangkap dan tidak mau makan. Baik itu umpan hidup dan mati, tetap tidak direspons oleh harimau.
Tim dokter pun berusaha agar bisa membuat harimau nyaman dan tak depresi. Pasalnya, apabila tetap depresi, dokter tak bisa memeriksa kesehatan hewan itu secara menyeluruh.
“Bius yang kami berikan harus kepada harimau yang sehat, kalau depresi, khawatir tidak mempan dibius. Kalau dosis kebanyakan, kami takut dia tidak bangun lagi,” urai Sugeng.
Adapun pemeriksaan kesehatan yang dilakukan berupa pengambilan sampel darah yang akan diperiksa di Jakarta. Pemeriksaan juga dilakukan dengan pengukuran panjang dan berat harimau.
Sementara ini, harimau itu akan dirawat tim dokter dari TWNC hingga kondisi benar-benar pulih. Setelah itu, barulah dia akan dilepas ke alam liar dengan kondisi yang sudah prima. (***)