Kisah Ibu Tua Berupaya Sembuhkan Dua Putranya dari Jerat Narkoba
”Saya melakukan itu agar jangan sampai mereka mencuri barang milik tetangga. Sebab, saya sering mendengar cerita bahwa orang kecanduan itu kerap mencuri agar bisa membeli narkoba,” jelasnya.
Meski selalu diperlakukan manis, Hamzah ternyata tetap bandel. Dia bahkan menjual motor orang tuanya demi membeli narkoba. Beberapa kali dia juga menjual benda-benda di rumah.
”Bapaknya pernah marah besar ketika tahu dia menjual motor. Tapi, saya langsung menengahi. Saya ajak dia ngobrol lagi. Saya keloni lagi seperti bayi,” bebernya.
Sulastri juga berulang-ulang membeli minuman kelapa hijau untuk Hamzah dan Budianto. Harapannya, air kelapa hijau itu bisa membersihkan racun di dalam tubuh anaknya. Dan, setiap membeli kelapa hijau, Sulastri harus berbohong kepada tetangganya. ”Kalau ditanya untuk apa, saya jawab untuk menyembuhkan pusing,” ujarnya.
Tidak hanya itu. Setiap berkumpul dengan koleganya, Sulastri kerap bertanya tentang penyembuhan narkoba. Namun, dia selalu berpura-pura seolah ada tetangganya yang terjerat narkoba dan ingin menolongnya.
”Padahal, yang saya ceritakan itu pengalaman anak sendiri. Tapi, setiap saat teman-teman justru mengingatkan untuk tidak ikut-ikutan membantu tetangga yang terkena narkoba karena bisa berurusan dengan polisi,” jelasnya.
Kalau sudah begitu, bulu kuduk Sulastri langsung berdiri. Hatinya pun menjadi ciut. Lagi-lagi, ketakutan anaknya bakal dijebloskan ke penjara muncul.
Jalan bagi Sulastri untuk menyembuhkan anaknya datang dari salah seorang menantunya. Sang menantu menyebut bahwa Hamzah dan Budianto harus direhabilitasi. Untuk masuk rehabilitasi, Sulastri harus membawa keduanya ke BNNK Surabaya.