Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kisah Inspiratif, Mengadang Ombak Selat Melaka demi Menjaga Kedaulatan Indonesia

Jumat, 11 Desember 2020 – 07:36 WIB
Kisah Inspiratif, Mengadang Ombak Selat Melaka demi Menjaga Kedaulatan Indonesia - JPNN.COM
Penanaman mangrove di Bengkalis untuk menyelamatkan pulau-pulau terluar. Foto: dok KLHK

Program padat karya KLHK membangkitkan kembali semangat masyarakat. Sadar akan manfaat menanam mangrove, penduduk kampung ikut turun beramai-ramai terlibat.

Per hektar kawasan pantai bekas abrasi ditanami lebih kurang 10 ribu bibit, dengan jarak tanam 1x1 meter sehingga ada sekitar 2,1 juta bibit propagul yang ditanam di lokasi tiga desa ini. Propagul adalah buah mangrove yang telah mengalami perkecambahan.

Tidak semata hanya mendapatkan manfaat pemulihan lingkungan, melalui program ini lebih dari 1.000 masyarakat di tiga desa mendapatkan manfaat langsung secara ekonomi.

Mulai dari pengadaan bibit, pengerjaan, hingga penanaman, seluruhnya memiliki hitungan pembiayaan yang langsung dibayarkan ke rekening kelompok dan rekening masing-masing anggota.

Tidak hanya sekedar semangat menanam, masyarakat dengan inisiatifnya menjaga bibit yang sudah mereka tanam. Mereka membeli kamera CCTV, dan drone untuk mengawasi luas hamparan tanam yang berkilo-kilo jauhnya. Tantangan terbesar yang mereka hadapi kini adalah faktor alam, salah satunya ombak laut.

''Kami sangat berharap program dari KLHK ini menjadi pembuka pintu bagi kementerian lainnya ikut masuk membantu. Karena di sini sudah sangat mendesak dibangun bendungan batu pemecah ombak atau breakwater. Negara tetangga di seberang sana sibuk menambah luas daratan, jangan sampai kami di seberang sini kehilangan daratan. Tidak ada hitungan untung rugi pembangunan breakwater jika sudah dihadapkan pada menjaga harga diri dan kedaulatan negara kita di pulau terluar dan terdepan ini,'' harap Solihin.

Semakin siang, angin laut semakin kencang. Air pun mulai naik pasang. Kelompok masyarakat yang turun ke pantai, mempercepat gerak tangan menanam propagul. Mereka berpacu dengan waktu, sebelum daratan berubah menjadi lautan.

Bibit propagul ditanam, lalu diikatkan ke pancang, agar kuat dan tidak hilang dihantam ombak. Beberapa bibit yang mengalami kerusakan, mereka ganti atau sisipkan dengan yang baru.

Bibit yang telah ditanam berkat program KLHK bisa bertahan tumbuh untuk mengadang ombak Selat Melaka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News