Kisah Istri yang Jadikan Suami dan Anaknya Alat Memperoleh Kekayaan
jpnn.com - SEPHIA (bukan nama sebenarnya), 46, memang punya otak bisnis. Setelah berhasil membuka bisnis warung makan, warga rungkut, Surabaya itu merambah bisnis laundry. Supaya tidak susah bayar pegawai, Sephia memanfaatkan suaminya, Donwori, 48, dan keempat anaknya sebagai pegawai.
Tapi lama-lama Sephia semakin keblinger. Dia pun menganggap suami dan anak-anaknya sebagai pembantu alias sebagai alat untuk memperoleh kekayan.
Ya, semakin lama Sephia semakin pandai mengalkulasi supaya keuntungan bisnisnya bisa berlipat ganda tanpa perlu membayar orang lain.
Apalagi, dia memiliki trauma dengan para karyawan sewaan. Selain harus menggaji cukup besar, Sephia mengaku trauma karena uang bisnis warung makannya pernah ditilep alias ditipu oleh para karyawannya hingga bangkrut.
Misalnya jika sehari warungnya berhasil meraup pendapatan Rp 500 ribu, namun karyawan yang dipercayanya malah bilang cuma dapat Rp 300 ribu.
Akibatnya, bisnis warung makannya pun tak bertahan lama dan bangkrut pada tahun 2012 lalu. Namun karena terlalu hitung-hitungan pula, kini pernikahannya terancam kandas.
"Semuanya ini memang gara-gara trauma itu. Tapi yang pasti, saya juga tidak menginginkan perpisahan ini," ungkap Sephia dengan wajah penuh sesal usai menjalani sidang mediasi di Pengadilan Agama (PA) Surabaya, Senin (23/11) lalu.
Sephia mengaku tak menyangka bila sang suami, Donwori, bisa melakukan tindakan nekat menalak cerai dirinya pada awal November lalu. Sebab, dia merasa kalau tindakannya selama ini tidak pernah menyakiti suami dan keempat anaknya. "Tidak pernah ada protes dari suami dan anak-anak," tandasnya.