Kisah Man of The Year yang Sebenarnya (2-Habis)
Tsunami Akhir Tahun dari Gedung LipstikKamis, 01 Januari 2009 – 06:00 WIB
Tentu Bernie hanya menyewa di gedung ini. Pemiliknya sendiri baru saja berpindah tangan. Tahun lalu, dua perusahaan dari Israel, Tao Tsuot dan Financial Levers, secara bersama-sama membeli Gedung Lipstik seharga USD 650 juta atau sekitar Rp 7,4 triliun: 8 persen dibayar tunai, sisanya dari pinjaman jangka pendek dan jangka panjang.
Kini lantai 17 gedung itu lebih sepi lagi. Kecuali di luarnya, tempat banyak wartawan sering bergerombol di situ. Tapi, tanda-tanda bahwa perusahaan di lantai 17 itu sudah kekurangan darah terlihat sejak 2005. Yakni, sejak pasar uang mulai ketat. Sejak itu sebenarnya Bernie sudah harus diinfus lebih sering. Lalu kian berat di tahun-tahun berikutnya. Bangkrutnya Lehman Brothers dan Bear Stern September lalu membuat Bernie seperti orang yang berdiri di bibir jurang. Dalam posisi gawat seperti itu seseorang datang dan membentaknya dari belakang: Bernie pun jatuh ke jurang.
Orang itu sebenarnya tidak membentak. Dia hanya berteriak karena panik. Uang orang itu habis baru saja ditelan krisis. Dia panik. Dia ingin cepat-cepat mencairkan uangnya yang masih tersisa. Yakni, yang ada di Bernie. Jumlahnya USD 7 miliar atau sekitar Rp 90 triliun. Dari sinilah ketahuan: uang itu sudah tidak ada juga. Maka skandal ini terbongkar. Dunia kaget. Tsunami akibat krisis belum hilang, sudah terjadi gempa susulan. Bernie angkat tangan.