Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kisah Man of The Year yang Sebenarnya (2-Habis)

Tsunami Akhir Tahun dari Gedung Lipstik

Kamis, 01 Januari 2009 – 06:00 WIB
Kisah Man of The Year yang Sebenarnya (2-Habis) - JPNN.COM
Gedung Lipstik ini letaknya di Third Avenue, persis di seberang gedung pusat Citigroup. Bangunannya relatif baru untuk kota lama seperti New York (dibangun pada 1986) dan karena itu masih kelihatan kinclong. Lobinya setingi sembilan meter, sehingga meski hanya 34 lantai, tinggi keseluruhan gedung sampai 134 meter. Eksteriornya berupa kaca dan alukubon yang kalau terkena cahaya menjadi sangat cemerlang. Di siang hari, bayangan gedung-gedung tinggi di sekitarnya terpantul di dindingnya. Bentuk gedung ini memang menyerupai tabung lipstik dan penanda antarlantainya dipilihkan warna merah -merahnya lipstik.

Tentu Bernie hanya menyewa di gedung ini. Pemiliknya sendiri baru saja berpindah tangan. Tahun lalu, dua perusahaan dari Israel, Tao Tsuot dan Financial Levers, secara bersama-sama membeli Gedung Lipstik seharga USD 650 juta atau sekitar Rp 7,4 triliun: 8 persen dibayar tunai, sisanya dari pinjaman jangka pendek dan jangka panjang.

Kini lantai 17 gedung itu lebih sepi lagi. Kecuali di luarnya, tempat banyak wartawan sering bergerombol di situ. Tapi, tanda-tanda bahwa perusahaan di lantai 17 itu sudah kekurangan darah terlihat sejak 2005. Yakni, sejak pasar uang mulai ketat. Sejak itu sebenarnya Bernie sudah harus diinfus lebih sering. Lalu kian berat di tahun-tahun berikutnya. Bangkrutnya Lehman Brothers dan Bear Stern September lalu membuat Bernie seperti orang yang berdiri di bibir jurang. Dalam posisi gawat seperti itu seseorang datang dan membentaknya dari belakang: Bernie pun jatuh ke jurang.

Orang itu sebenarnya tidak membentak. Dia hanya berteriak karena panik. Uang orang itu habis baru saja ditelan krisis. Dia panik. Dia ingin cepat-cepat mencairkan uangnya yang masih tersisa. Yakni, yang ada di Bernie. Jumlahnya USD 7 miliar atau sekitar Rp 90 triliun. Dari sinilah ketahuan: uang itu sudah tidak ada juga. Maka skandal ini terbongkar. Dunia kaget. Tsunami akibat krisis belum hilang, sudah terjadi gempa susulan. Bernie angkat tangan.

TAHUN baru ini babak baru pula bagi Bernard Lawrence "Bernie" Madoff. Konglomerat yang dituduh sebagai "penipu perorangan terbesar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close