Kisah Mbah Mijan (1), Demi Cinta, Dari Kebumen ke Jakarta
jpnn.com - SAMIJAN. Mungkin nama ini kurang akrab di telinga dunia hiburan Tanah Air. Bagaimana kalau Mbah Mijan?
Ya, Mbah Mijan. Ahli spiritual, pengusir roh halus ketempelan, peramal artis dan pejabat, hingga aktor dan host kini digelutinya.
Pria kelahiran Desa Wanadadi, Buayan, Kebumen Jawa Tengah 21 April 1984 itu lahir dengan nama Samijan.
Ayah dan ibunya petani. Samijan adalah anak ke-2 dari empat bersaudara, yang masa kecilnya sama dengan anak-anak kebanyakan di masanya di Wanadadi. Bermain ke bukit dan memancing.
Di desanya, Samijan memang sudah dikenal 'beda' dengan teman-teman sebaya. Namun itu tak membuat dia tersingkir dari pergaulan.
"Bakat 'melihat' ini dari kakek saya. Namun beliau tidak pernah bicara khusus soal itu. Cuma kakek sering mengajak saya berpuasa," kenang Mbah Mijan dalam sebuah obrolan ringan di kawasan Permata Hijau beberapa hari lalu.
Saat Samijan kelas V SD, dia ikut membantu kakeknya yang membuka tempat pengobatan patah tulang bernama Sangkal Putungan.
"Di sana saya bantu-bantu kakek mengobati orang sakit. Saya mulai sadar bahwa apa yang saya punya harus dimanfaatkan dengan baik untuk orang," tuturnya.