Kisah Mita, Pevoli Andalan Indonesia di Tim Paralympic
Mita sudah menekuni voli sejak remaja sebelum kecelakaan sepeda motor pada 2016 membuat kakinya harus diamputasi.
Setelah kecelakaan itu, Mita sempat dirawat di rumah sakit selama 1,5 bulan dan menjani operasi sebanyak empat kali.
Namun, operasi itu tidak membuahkan hasil yang maksimal dan harus diakhiri dengan amputasi.
Kejadian itu sempat menjadi pukulan bagi Mita. Namun, Mita tidak mau larut dalam sebuah musibah tersebut.
Kedua orang tuanya, Rusmianto dan Kasmiatiari, memiliki peran besar mengembalikan rasa percaya dirinya untuk terus menggeluti olahraga.
"Waktu itu orang tua sempat bilang ke saya, kalau merasa minder lebih baik di rumah saja. Namun, kalau tidak minder, orang tua mendukung untuk menggeluti dunia olahraga," kata Mita.
Sebelum bergabung ke tim Voli Putri Paralympic Indonesia, Mita sebelumnya sempat membela tim atletik.
Akan tetapi, ketika ada cabor voli paralympic, dirinya diminta untuk bergabung hingga sekarang.