Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kisah Para Istri Kustoro Raharjo setelah 'Lelananging Jagad' Itu Meninggal (1)

Dulu Dengar Wejangan, Kini Ziarah di Kuburan

Minggu, 12 September 2010 – 10:49 WIB
Kisah Para Istri Kustoro Raharjo setelah 'Lelananging Jagad' Itu Meninggal (1) - JPNN.COM
Kisah Para Istri Kustoro Raharjo setelah 'Lelananging Jagad' Itu Meninggal.

Itulah yang akhirnya membuat mantan ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kabupaten Pemalang tersebut menyerah terhadap penyakit paru-paru. Meninggalnya Kustoro membuat keluarganya memiliki tradisi anyar ketika Lebaran. Mulai tahun ini, mereka juga nyekar (berziarah) ke makam Kustoro. Tempat peristirahatan terakhir pria yang mahir mendalang dan mengalunkan langgam Jawa itu terletak di makam desa, sekitar 700 meter dari rumah mereka.

Yang juga terasa lain setelah Kustoro tidak ada, mereka tidak bisa bersilaturahmi ke rumah-rumah saudara di luar desa atau berekreasi bareng lagi. Padahal, kala Lebaran, biasanya Kustoro mengajak seluruh istri beserta anak-cucunya berkeliling ke rumah-rumah famili. Untuk mengangkut keluarga berjumlah total 27 orang itu, mereka sampai harus menggunakan empat mobil.

"Pokoknya, waktu itu, kalau ada rumah saudara yang didatangi, saudara itu seperti punya gawe karena saking banyaknya mobil di depan rumahnya," kenang Ina Wiganti, istri kelima Kustoro.

Kekompakan mereka tidak hanya tampak ketika berlebaran. Saat Kustoro mendalang pada wetonnya (hari kelahiran, Red), Sabtu Paing, istri-istrinya ditugasi menjadi sinden. Sedangkan anak-anaknya menjadi niyaga alias penabuh gamelan pada pementasan di pendapa rumah mereka yang luas tersebut. Penduduk desa pun selalu menanti pergelaran wayang itu.

Lebaran tahun ini terasa lain bagi keluarga besar Kustoro Raharjo. Sembilan istri dan 17 anak Kustoro tak bisa lagi mendengarkan wejangan suami dan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News