Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kisah Pasutri Berjuang Sembuhnya Putranya yang Terkena Penyakit Langka

Selasa, 21 Juli 2015 – 06:12 WIB
Kisah Pasutri Berjuang Sembuhnya Putranya yang Terkena Penyakit Langka - JPNN.COM
MEMBAIK: Laksmi dan Onny serta putra mereka, Raka, yang terkena atopic. Telaten berobat, ruam di kulit Raka jauh berkurang jika dibandingkan setahun lalu. Foto: Laksmi for Jawa Pos

PASANGAN suami istri, Laksmi dan Onny, tergolong manusia yang punya ketabahan ekstra. Sang putra, Muhammad Alief Surya Raka, menderita atopic. Penyakit itu membuat sekujur tubuhnya melepuh. Tiap tiga bulan mereka harus pergi ke Singapura untuk kontrol sekaligus membeli krim.
------------------
Laporan Muniroh, Surabaya
------------------
BOLA itu menggelinding di lantai sebuah rumah di kawasan Mulyosari Tengah. Muhammad Alief Surya Raka, nama bocah pemilik bola tersebut, mengejarnya dengan gembira. Dia bergerak aktif, tak beda dengan bocah lain.

Sepintas, bocah kelahiran 26 April 2008 itu terlihat normal. Namun, jika dilihat dari dekat, tampak ruam-ruam di tubuhnya. Terutama di bagian dahi dan leher. Pada saat-saat tertentu, ruam itu bisa menghebat.

Tubuh bocah tersebut akan dipenuhi bintik-bintik merah hingga mengeluarkan nanah. Hidung Raka juga sering mimisan. Sudah tak terhitung berapa kali dia masuk rumah sakit. Bahkan, pada kondisi-kondisi tertentu, Raka harus dirawat di Singapura.

Raka menderita penyakit langka yang dikenal dengan atopic akut. Pengobatan jalan terus. Terlambat sedikit saja, bisa fatal akibatnya. Pada situasi biasa seperti ini, Raka tidak terlalu menderita.

”Gatal, sakit,” jawabnya ketika ditanya bagaimana rasanya ruam di leher dan dahi itu. Kemudian, dia beringsut mendekat dan mencium ibundanya, Laksmi Hapsari Soebagio.

Menurut Laksmi, penyakit tersebut muncul sejak Raka berusia enam bulan. Ketika itu, pipinya memerah. Bahkan, sampai mengelupas. Laksmi langsung membawa putranya ke dokter. Saat itu diagnosisnya alergi bedak. Gejalanya memang mirip alergi. Rasanya gatal dan ada bintik. Masalahnya, setelah berobat, tidak ada perubahan berarti.

”Muka, tangan, dada, dan telinga masih merah. Dokter berpikir itu penyakit biasa. Jadi, kami bingung. Sampai ada yang mengira itu lepra,” katanya.

Laksmi berkeliling ke belasan dokter. Diagnosis tetap alergi. Kemudian dia bertemu dengan sepupunya yang juga berprofesi sebagai dokter. Melihat kondisi itu, sepupunya curiga Raka terkena atopic. Kemudian Raka dibawa ke rumah sakit untuk cek medis lengkap dan ternyata benar.

PASANGAN suami istri, Laksmi dan Onny, tergolong manusia yang punya ketabahan ekstra. Sang putra, Muhammad Alief Surya Raka, menderita atopic. Penyakit

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News